Dalam rangka menyambut hari buku sedunia
yang jatuh pada tanggal 23 April, Goodreads Medan bekerjasama dengan Badan
Warisan Sumatera mengadakan acara World Book Day Fest 2016. Dengan mengusung
beberapa agenda seru seperti book meeting club, readhaton, soft launcing rumah
buku dan mengenal sejarah kota medan dan koleksi buku sejarah Medan Tempo
doeloe. Bertempat di BWS Jl. Nusantara no. 14 Medan (di samping Amaliun Foodcourt)
saya dan para anggota lainnya pun melakukan kopi darat setelah sekian lama
tidak berkumpul lagi. Wow, senang sekali rasanya bisa bertemu dengan anggota-anggota baru dan
saling berkenalan, mengetahui genre buku favourite mereka serta sama-sama
mengobarkan semangat membaca secara rutin, dan bertekad bisa menghasilkan
karya bersama sesegera mungkin. Amin.
 |
Sebagian buku baru Goodreads Corner |
Book meeting club berlangsung seru, dengan
latar belakang profesi yang beragam tidak menjadi masalah dengan adanya buku
yang menjadi pemersatu. Beberapa member baru bahkan dengan senang hati
menyediakan tempat untuk kopdar berikutnya dan menyumbang buku-buku yang mereka
miliki untuk di letakkan di Goodreads Corner, perpustakaan mini milik anggota
Goodreads Medan. Begitupun BWS yang digawangi Pak Hairul selaku ketua pelaksana
harian yang menawarkan kegiatan bersama dalam pelestarian budaya kota Medan, misalnya
nonton film sejarah mengenai kota Medan atau melakukan wisata sejarah bersama.
Dalam acara tersebut kami kedatangan tamu
istimewa, yaitu Ibu Asmyta Surbakti, pengurus BWS sekaligus staf pengajar di
Fakultas Ilmu Budaya USU. Dengan kehadiran beliau, kami mendapatkan banyak
sekali pengetahuan tentang kota Medan tempo dulu. Dengan logat Bataknya yang
kental dan gurauan khas yang renyah, beliau mengatakan generasi muda haruslah
peduli terhadap pelestarian budaya
seperti gedung-gedung bersejarah serta bangunan publik yang menjadi ciri
khas kota Medan, jangan sampai kita kehilangan warisan sejarah yang tak
ternilai harganya. Beliau pun menyemangati kaum muda, khususnya perempuan untuk
terus aktif dan cerdas dalam menyikapi sebuah informasi sejarah, jangan percaya
sebatas dongeng ataupun legenda, hendaklah dicari sumber-sumber faktual yang
bisa mendukung sebuah kebenaran.
 |
Ibu Asmyta sedang menjelaskan sejarah Medan tempo doeloe |
Acara tidak berhenti sampai disitu, kami
pun melakukan kegiatan readhaton. Kami membaca buku secara berantai dengan
suara jelas dengan memilih satu buku untuk dibaca bersama. Pilihan buku kami
adalah Filosofi Kopi karya Dee Lestari. Setelah itu
acara ditutup dengan sesi
foto bersama seluruh partisipan yang hadir.
 |
Readhaton dengan buku Filosofi Kopi |
Sebenarnya acara ini akan dilanjutkan
di rumah salah satu member Goodreads Medan, Bapak Ubaidillah yang akan melakukan
soft launcing Rumah Buku, namun sayangnya saya tidak bisa ikut karena hari
sudah semakin malam dan harus segera pulang. Cerita lengkap tentang soft
launching rumah buku ini akan dibahas nantinya di blog resminya Goodreads Medan
ya. Jngan lupa kunjungi medanmembaca.wordpress.com untuk berita terupdate
kegiatan Goodreads Medan ya. Kunjungi juga Goodreads Corner ya dan bergabung
lah dengan kami para pencinta buku. Happy world book day all!
 |
Foto bersama seluruh anggota Goodreads wilayah Medan |